Penilaian dilakukan berdasarkan pengetahuan dan pemahaman materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi. Program Biologi memiliki prioritas utama yaitu meningkatkan:
- pemahaman konsep
- penguasaan teknik praktikum dan aplikasinya
- membuat dan memaparkan hasil penelitian yang akurat dan lengkap.
- Oleh karena itu 20% dari nilai akhir peserta didik berasal dari laporan praktikum di kelas, 20% penilaian sekolah. Untuk standarisasi dari hasil pembelajaran maka 60% nilai peserta didik diambil dari nilai Ujian Akhir.
Prinsip-prinsip penilaian meliputi:
- validitas
- bersifat mendidik
- eksplisit
- adil
- komprehensif.
1. Bersifat Valid
- Berarti penilaian seharsnya menyediakan informasi yang valid pada gagasan, proses, produk dan nilai aktual yang diharapkan dari peserta didik.
- Berdasar serangkaian pengukuran yang secara jelas mendokumentasikan proses dan solusi (contoh:internal marking scheme)
- Menggunakan berbagai bukti (kriteria penilaian pada internal marking scheme).
- Fokus pada perkembangan, adaptasi, dan aplikasi solusi yang dimiliki peserta didik dalam memenuhi tuntutan (fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisa dan evaluasi dari peserta didik).
- Meliputi evaluasi diri peserta didik; jurnal peserta didik; refleksi guru saaat berinteraksi dengan berbagai individu peserta didik (fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisa dan evaluasi dari peserta didik).
2. Bersifat Mendidik
- berimplikasi bahwa penilaian harus mempunyi kontribusi positif pada pembelajaran peserta didik
- Menyatu dengan perkembangan proses tehnologi baik dalam bentuk tes formatif, sumatif, maupun diaknostik
- Punya kontribusi langsung dalam pembelajaran jangka panjang.Memfokuskan pada perbaikan hasil kerja peserta didik dan bukan sekadar ceklist atau analisis angka saja.
- Mendorong peserta didik mau ambil risiko (risk taker)dalam memenuhi parameter dan mengolah data
- Meningkatkan jiwa kompetitif diantara peserta didik.
3. Eksplisit
- berarti penilaian harus jelas dan bersifat terbuka, (diketahui peserta didik, guru, orangtua, sekolah)
- Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum memulai aktivitas (internal marking scheme).
- Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, memberdayakan peserta didik dengan cara meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik merefleksikan bagaimana peserta didik belajar.
- Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik memecahkan masalah.
4. Adil
- mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak bersifat diskriminatif, dan tidak didasarkan pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan pembelajaran.
- Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan endukung terciptanya tujuan yang diraih individu peserta didik, tanpa membedakan kondisinya.
- Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang sama
5. Komprehensif
- Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti
- Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik
Bentuk Penilaian:
Terdapat dua bentuk penilaian yaitu
- formatif
- sumatif.
Keduanya merupakan:
- Refleksi dari keberhasilan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
- Nilai yang didasarkan pada kesepakatan bersama antara para pengajar pada tingkat pendidikan tertentu dan harus dikomunikasikan kepada peserta didik dan orang tua
- Kesempatan bagi peserta didik untuk menganalisa cara belajar mereka dan menyadari kekurangan yang perlu diperbaiki
Kriteria PenilaianPenilaian didasarkan kepada:
- Peserta didik harus dapat menunjukkan pengetahuan dan pemahaman
- Peserta didik harus dapat mengkomunikasikan idenya dalam berbagai bentuk presentasi ataupun tulisan (contoh: simbol, grafik, angka, dll.),
- Peserta didik harus memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian/praktikum dan mengolah data
- Peserta didik mampu mengaitkan fisika yang dipelajarinya dengan issu-issu global yang diperoleh dari berbagai sumber informasi.
- Peserta didik mampu membuat laporan ilmiah secara sistematis
- Peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lainnya dalam melakukan praktikum.
- Peserta didik harus dapat menunjukkan pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan dengan:
- Definisi, konsep, hukum, mekanisme proses, dan isu-isu global.
- Perbendarahaan kata dan istilah-istilah.
- Penggunaan alat dan bahan dalam melakukan praktikum sains.
- Aplikasi sains dan teknologi yang berhubungan dengan dampaknya (implikasi) pada kebudayaan, sosial, ekonomi dan lingkungan.
- Peserta didik harus dapat mengkomunikasikan idenya dalam berbagai bentuk presentasi ataupun tulisan (contoh: simbol, grafik, angka, dll.), dengan cara:
- Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.
- Menganalisa dan mempresentasikan hasil riset dalam berbagai bentuk , misalnya: karya ilmiah, poster, presentasi dengan menggunakan ICT
- Peserta didik harus memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian/praktikum dan mengolah data, dengan cara:
- Membuat perkiraan dan hipotesis yang dilengkapi dengan alasan yang bersifat sains.
- Merencanakan dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
- Praktikum.
- menggunakan teknik, alat dan bahan (termasuk mengikuti langkah-langkah instruksi secara lengkap dan terpadu)
- mengumpulkan dan mengolah data.
- Menginterpretasikan hasil pengamatan
- Mengevaluasi cara melakukan penelitian dan memberi saran untuk melakukan penelitian yang lebih baik.
- memilih, menyeleksi dan mengatur berbagai informasi dari banyak sumber.
- menerjemahkan informasi dalam bentuk data ke bentuk grafik.
- mengumpulkan dan menganalisa data.
- Menginterpretasikan data dan mengambil kesimpulan
- Mengevaluasi metode dan memberikan kemungkinan pengembangan dan perbaikan (termasuk pemilihan metode, alat dan bahan).
- Peserta didik mampu mengaitkan fisika yang dipelajarinya dengan issu-issu global yang diperoleh dari berbagai sumber informasi.
- Laporan ilmiah: Peserta didik mampu membuat laporan ilmiah secara sistematis
- Peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lainnya dalam melakukan praktikum.
Tehnik penilaian
1. Penilaian unjuk kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik di laboratorium.
Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
2. Penilaian sikap
Data penilaian sikap berasal dari hasil pengamatan guru terhadap sikap peserta didik yang berkaitan dengan prilaku umum (di dalam maupun di luar kelas) peserta didik yang menonjol baik positif maupun negatif seperti kedisiplinan, keaktifan, tanggung jawab, kerajinan, kerapian, ketelitian.
Contoh penilaian sikap di dalam sains: penilaian sikap ilmiah peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan sains.
3. Penilaian tertulis
Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan, namun jawaban yang diberikan peserta didik bisa dalam bentuk tulisan, mewarnai, menggambar, memberi tanda, melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
Bentuk penilaian tertulis dalam bidang sains misalnya: tes pilihan berganda, menjodohkan, isian singkat, uraian,dan sebab-akibat.
4. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, pelaporan dan penyajian data.
Bentuk penilaian proyek dalam bidang sains misalnya: Penilaian proses pengerjaan proyek ilmiah yang mewajibkan peserta didik untuk melaporkan perkembangan proyeknya secara berkala dimulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, melaksanakan serangkaian percobaan, pengolahan data hasil percobaan, pelaporan dan penyajian hasil dalam bentuk demonstrasi dan penyampaian secara lisan maupun tulisan
5. Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk dalam bidang sains misalnya : penilaian hasil percobaan dalam laboratorium baik secara lisan maupun tulisan.
6. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik secara individu dalam satu periode tertentu.
Penilaian portofolio dalam bidang sains misalnya: penilaian suatu bentuk koleksi yang berkaitan dengan sains (serangga, daun, mineral, berita ilmiah, dan lain-lain).
7. Penilaian diri
Penilaian diri adalah suatu tehnik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Penerapan penilaian diri (self assessment) dalam bidang sains dapat dilakukan dengan cara memberikan lembaran survey setelah peserta didik menuntaskan suatu tugas / kegiatan (misalnya: proyek ilmiah, percobaan, presentasi, dan lain-lain)
8. Komunikasi (Presentasi)
Menilai kemampuan peserta didik menyalurkan ide, menyusun data, menganalisa dan mengambil kesimpulan secara jelas dan lengkap dalam laporan praktikum yang dilakukan secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka buat. Kemampuan komunikasi peserta didik juga dapat dinilai selama kegiatan Strategi Belajar Terpadu (SBT) contohnya dalam diskusi atau debat ilmiah di kelas.
Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar